Menara Agung

 

hauskah kau akan

air bercicir yang payau

dari tasnim murni yang halus

meresap menetapi seluruh jiwa

pada yang sabar pada kemarau

walau kekeringan, mencangkuk tekun

dari angin menggila

dari nafsu namanya arah.

 

Ini dibina dari seluruh peluh,

darah pahlawan, dan air mata kekasih

di atas tabah hati yaqin Illahi

lalu meninggi sayup

hingga berpesta angin; pada sejarah hilang pandangan

: besi usang pada zaman, kelabu mendebu.

minumlah titisan harapan

yang bernafas pada ruh

          jemputan pada haq.

 

 

mei '82