berlalu
berjalan di taman
menuju mahligai
abadi
di kemuncak
gunung selubung
letih mendaki
tandus
tenaga dan tekad
lalu berhenti
berehat
di bawah pohon rendang
jatuh
cinta
pada sekuntum
bunga
durinya
mencengkam
tiada bisa lepas
lari
haripun
hampir senja
lepaslah
lepaslah
kekasihku
menunggu
ii
mengetuk
di pintu
kekasih,
ini bunga
hadiah
untukmu
jun '83
Mingguan |
Lawatan Lain, DBP, 1995 ("Di Taman") |