daunkah aku yang gugur di musim luruh ini
ditiup angin lewat
musim panas
menyeberangi jalan di
lalu digelek dek teksi hitam
yang berkejar membawa
penumpang disanjung
entah macamana tuturbahasamu tiada lagi
pergi dengan hari-hari cerah-indah
musim panas
dan kau hilang bersama grafiti di dinding
tadi ku terpandang langit biru; pokok dan daun gugur
dari mejamakanku di bawah tanah.
Dewan
Lawatan Lain, DBP, 1995 ("Musim
Luruh Ini") |