tetamu itu
aku kira
dia dari kampung
mungkin jauh dari
ke arah Baitullah.
bibir bertahun
seakan
senyum di muka berdekad
mengguris
garisan kehidupan, merenung
aku kira
dia mungkin tak kenal Ataturk.
kini dia dalam seluar dan kemeja
masuk
ke dalam duduk di dalam
Masjidilharam dengan tawaduk
aku kira
dia dan orang-orangnya
meluncur
sejarah. dalam itu sempat
mengingat
datang bersembah
Bakkatul Mubarakah
Zulhijjah 1413