tetamu itu

 

 

 

aku kira dia dari kampung

mungkin jauh dari Istanbul, merenung

ke arah Baitullah. bibir bertahun

seakan senyum di muka berdekad

mengguris garisan kehidupan, merenung

 

aku kira dia mungkin tak kenal Ataturk.

kini dia dalam seluar dan kemeja

masuk ke dalam duduk di dalam

Masjidilharam dengan tawaduk

 

aku kira dia dan orang-orangnya

meluncur sejarah. dalam itu sempat

mengingat datang bersembah

 

 

 

 

 

 

 

Bakkatul Mubarakah

 Zulhijjah 1413